Tampilkan postingan dengan label Pengawas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengawas. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 November 2013

Terungkap, Penyebab Tewasnya Pengawas Sirkuit GP Kanada

VIVAnews - Pertengahan Juni lalu seorang marshall atau pengawas sirkuit dilaporkan tewas saat perhelatan GP Kanada. Pria bernama Mark Robinson itu meninggal dunia usai terlindas crane atau traktor yang mengangkut mobil pembalap Sauber, Esteban Gutierrez.

Semuanya bermula ketika Gutierrez mengalami kecelakaan di tikungan 2 Sirkuit Montreal. Sebuah traktor kemudian mengangkat Gutierrez dari pinggir sirkuit. Saat mobil diangkat, tiba-tiba radio komunikasi sang marshall jatuh tepat di depan traktor. Ketika berusaha mengambilnya, sang marshall justru terjatuh dan terlindas traktor.

Sang marshall sempat diterbangkan menggunakan helikopter ke Rumah Sakit Sacré-Coeur, tapi nyawanya tidak tertolong.

Meskipun sudah jelas itu merupakan kecelakaan kerja, namun komisi perlindungan keselamatan pekerja Kanada tetap meminta dilakukan investigasi lebih mendalam. Dan hasilnya ditemukan beberapa pelanggaran terhadap standar operasional keselamatan.

Pelanggaran pertama adalah fakta bahwa crane yang digunakan bergerak terlalu cepat yaitu sekitar 11 km/ per jam. Selain itu mobil juga diangkat terlalu tinggi yakni 2 meter dari permukaan tanah.

Yang kedua, seharusnya ketika crane bergerak tidak boleh ada orang di sekitarnya. Namun fakta di lapangan Mark Robinson dan rekannya tetap ada di sana untuk menstabilkan mobil yang sedang diangkut.

Dilansir Autosport, Jumat, 8 November 2013, penyelenggara GP Kanada bersedia memasukan temuan pelanggaran itu dalam laporan mereka. Tapi pihak F1 selepas kejadian nahas tersebut memutuskan tidak menggunakan crane lagi dalam setiap seri balapan. (umi)


View the original article here

Jumat, 08 November 2013

Terungkap, Penyebab Tewasnya Pengawas Sirkuit GP Kanada

VIVAnews - Pertengahan Juni lalu seorang marshall atau pengawas sirkuit dilaporkan tewas saat perhelatan GP Kanada. Pria bernama Mark Robinson itu meninggal dunia usai terlindas crane atau traktor yang mengangkut mobil pembalap Sauber, Esteban Gutierrez.

Semuanya bermula ketika Gutierrez mengalami kecelakaan di tikungan 2 Sirkuit Montreal. Sebuah traktor kemudian mengangkat Gutierrez dari pinggir sirkuit. Saat mobil diangkat, tiba-tiba radio komunikasi sang marshall jatuh tepat di depan traktor. Ketika berusaha mengambilnya, sang marshall justru terjatuh dan terlindas traktor.

Sang marshall sempat diterbangkan menggunakan helikopter ke Rumah Sakit Sacré-Coeur, tapi nyawanya tidak tertolong.

Meskipun sudah jelas itu merupakan kecelakaan kerja, namun komisi perlindungan keselamatan pekerja Kanada tetap meminta dilakukan investigasi lebih mendalam. Dan hasilnya ditemukan beberapa pelanggaran terhadap standar operasional keselamatan.

Pelanggaran pertama adalah fakta bahwa crane yang digunakan bergerak terlalu cepat yaitu sekitar 11 km/ per jam. Selain itu mobil juga diangkat terlalu tinggi yakni 2 meter dari permukaan tanah.

Yang kedua, seharusnya ketika crane bergerak tidak boleh ada orang di sekitarnya. Namun fakta di lapangan Mark Robinson dan rekannya tetap ada di sana untuk menstabilkan mobil yang sedang diangkut.

Dilansir Autosport, Jumat, 8 November 2013, penyelenggara GP Kanada bersedia memasukan temuan pelanggaran itu dalam laporan mereka. Tapi pihak F1 selepas kejadian nahas tersebut memutuskan tidak menggunakan crane lagi dalam setiap seri balapan. (umi)


View the original article here

Pengawas Pemilu Beli 5 Camry untuk Mobil Dinas, Dikecam

VIVAnews - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, menilai kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejauh ini tidak maksimal. Menurut Said, Bawaslu hanya menghamburkan uang negara tanpa hasil yang memuaskan.

"Kinerja buruk, duit rakyat dihambur-hamburkan. Kerja bobrok, hanya penampilannya mentereng," kata Said di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 7 November 2013.

Said mencatat para komisioner Bawaslu justru baru saja membeli mobil mewah dengan menggunakan anggaran negara. Padahal, ia menilai lembaga tersebut gagal dalam tugas pengawasan pemilu. "Sekarang dia beli sekian mobil mewah. Komisioner Bawaslu punya mobil keluaran terbaru, Camry," ujarnya.

"Orientasi mereka mendaftar menjadi anggota Bawaslu bukan memperbaiki tapi memuaskan nafsu jadi pejabat," tambahnya keras.

Lebih lanjut, Said mengatakan Bawaslu selama ini hanya merecoki kinerja KPU. Salah satu contoh terbaru adalah persoalan daftar pemilih tetap (DPT).

"Mereka bilang ada data bermasalah, tapi nggak punya data. Bilang data ada di bawah, tapi setelah dicek nggak ada. Tidak profesional. Mereka tidak boleh menari-nari di atas penderitaan KPU," tuturnya.

Sementara itu, salah satu komisioner Bawaslu, Daniel Zuchron, mengakui Bawaslu sudah membeli sejumlah mobil mewah. Namun, Daniel enggan menanggapi tuduhan bahwa Bawaslu hanya menghambur-hamburkan uang negara.

"Betul kami sudah beli 5 mobil Toyota Camry. Persisnya silahkan dikonfirmasi kepada Sekjen saja karena fokus saya kan hanya pada kinerja saja," ucapnya. (umi)

androidvaseline 07/11/2013 Inilah Profil PEJABAT BEJAD,.... Jadi Pejabat untuk cari KEMEWAHAN dan MATERI DUNIAWI,.... Sangat SERAKAH,... dan Culas,.... dasar PEJABAT TUNA GRAHITA ,.....

View the original article here