Berikut 15 musim (sebelum 2013) MotoGP/kelas primer Grand Prix di mana perebutan gelar titel juara dunia harus ditentukan pada balapan penutup, seperti dilansir situs resmi MotoGP:
1950 – Menjalani balapan terakhir di sirkuit Monza, Umberto Masetti --menggunakan motor Gilera empat silinder-- dalam keadaan unggul dari Geoff Duke --menggunakan motor Norton silinder tunggal. Duke memenangi balapan, namun tetap tak mampu menghalangi Masetti, yang finis kedua, menjadi juara dunia. Masetti unggul satu poin dari Duke.
1952 – Kembali, Umberto Masetti harus menjalani balapan terakhir untuk mentasbihkan diri menjadi juara, meskipun unggul poin dari Les Graham (Agusta) dan Reg Armstrong (Norton) di klasemen. Pada balapan pamungkas, di sirkuit Montjuic, Barcelona, Graham memenangi balapan. Namun, Masetti yang finis kedua tetap berhak menjadi juara dunia.
1957 – Libero Liberati (Gilera) memenangi balapan terakhir di Monza, sekaligus menjadi juara dunia mengalahkan Bob McIntyre (Gilera). Pada dua balapan sebelumnya di Belgia, Liberati finis terdepan namun kemudian didiskualfikasi karena mengganti mesin secara diam-diam. Namun, setelah musim berakhir, diskualifikasi di Belgia dinyatakan batal, sehingga sebenarnya dia telah menjadi juara sebelum melakoni balapan terakhir.
1966 – Salah satu persaingan tersengit sepanjang masa adalah antara Mike Hailwood (Honda) dan Giacomo Agostini (MV Agusta), yang tersaji pada balapan terakhir di Monza. Keduanya saling bertarung pada awal balapan, namun Hailwood kemudian gagal melanjutkan balapan dan membuat Agostini meraih gelar juara pertamanya di kelas 500cc.
1967 – Mengulangi tahun sebelumnya, Hailwood dan Agostini terlibat pertarungan perebutan gelar juara pada balapan terakhir di Kanada. Hailwood memenangi balapan tersebut dan membuat perolehan poin keduanya menjadi sama. Namun, Agostini lah yang berhak menjadi juara dunia karena tiga kali naik podium kedua, sedangkan Hailwood hanya dua kali.
1975 – Giacomo Agostini --kali ini mengendarai Yamaha-- sekali lagi terlibat pertarungan pada balapan terakhir, kali ini dengan Phil Read asal Inggris yang kini menjadi pembalap utama Agusta. Read memenangi balapan terakhir di Brno, namun Agostini mampu finis kedua, sehingga gelar juara dunia tetap aman baginya. Agostini juga menjadi pembalap pertama di kelas primer yang menjadi juara dengan motor dua tak dan empat tak.
1978 – Kenny Roberts (Yamaha) unggul delapan poin dari Barry Sheene (Suzuki) jelang balapan pamungkas di sirkuit Nurburgring. Roberts finis ketiga di depan Sheene, dan menjadi pembalap Amerika Serikat pertama yang menjuarai Grand Prix kelas primer. Roberts juga menjadi pembalap debutan kelas primer pertama yang langsung menjadi juara.
1979 – Kenny Roberts lagi-lagi harus menjalani pertarungan sengit dengan rider Suzuki pada balapan penutup di sirkuit Le Mans. Kali ini yang menjadi lawannya adalah Virginio Ferrari. Pada awal balapan, Ferrari mampu unggul, namun kemudian dia terjatuh dan membuat Roberts meraih dua gelar juara dunia secara berturut-turut.
1980 – Untuk ketiga kalinya Suzuki ditantang Kenny Roberts dalam perebutan gelar juara dunia, kali ini lewat pembalap asal Amerika Serikat, Randy Mamola, di sirkuit Nurburgring lama. Mamola unggul pada awal balapan, namun Roberts tetap difavoritkan menjadi juara, karena hanya perlu finis di urutan delapan besar. Roberts finis keempat dan meraih gelar juara dunia ketiganya secara beruntun.
1981 – Randy Mamola kembali terlibat pertarungan pada balapan terakhir, kali ini dengan Marco Lucchinelli, di sirkuit Aderstorp Swedia. Lucchinelli dalam posisi memimpin klasemen dan hanya perlu finis lima besar untuk menjadi juara, jika Mamola memenangi balapan. Dalam kondisi lintasan basah, Mamola terjatuh dan Lucchinelli finis kesembilan dan menjadi juara dunia.
1983 – Freddie Spencer (Honda) unggul lima poin dari Kenny Roberts (Yamaha) saat mereka bertarung pada balapan terakhir di sirkuit Imola, Italia. Roberts bahkan meminta "bantuan" rekannya Eddie Lawson agar finis di depan Spencer. Namun, Spencer akhirnya finis di urutan kedua dan menjadi juara. Dia juga menjadi pembalap Honda pertama yang menjuarai kelas 500cc.
1989 – Lagi, dua pembalap asal Amerika Serikat bertarung di balapan pamungkas untuk memperebutkan gelar juara, kali ini Eddie Lawson (Honda) dan Wayne Rainey (Yamaha). Pada balapan terakhir yang dihelat di sirkuit Goiania Brasil, Lawson finis kedua, setelah bertarung hebat dengan Rainey dan Kevin Schwantz, yang memenangi balapan. Lawson pun akhirnya menjadi juara dunia untuk keempat kalinya.
1992 – Mick Doohan (Honda) tampil dominan pada awal musim, sebelum mengalami cedera pada seri kedelapan di Assen, di mana saat itu dia unggul 65 poin dari Wayne Rainey (Yamaha). Absen pada tiga seri, Doohan --dalam kondisi belum fit-- kemudian berjuang pada dua balapan sisa. Namun, podium tiga yang diraih Rainey pada balapan terakhir di Kyalami, Afrika Selatan membuatnya menjadi juara dunia, unggul empat poin dari Doohan.
1993 – Gelar juara jatuh ke tangan Kevin Schwantz (Suzuki) pada balapan terakhir di Jarama Spanyol. Namun, pada kenyataannya Schwantz sudah menjadi juara pada dua balapan sebelumnya di Italia, karena saat itu Wayne Rainey (Yamaha) crash, yang juga menyudahi karier membalapnya. Schwantz unggul 34 poin dari Rainey di klasemen akhir.
2006 – Valentino Rossi (Yamaha) menjalani balapan terakhir dengan keunggulan delapan poin dari Nicky Hayden (Honda). Namun, Rossi kemudian terjatuh pada lap 5. Sempat melanjutkan balapan, posisi terbaik yang bisa diraihnya adalah urutan ke-13, sementara Hayden mampu menempati podium ketiga. Hayden pun akhirnya unggul 5 poin atas Rossi di klasemen, dan menjadikannya sebagai pembalap terakhir yang menjadi juara di era 990cc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar