"Kinerja buruk, duit rakyat dihambur-hamburkan. Kerja bobrok, hanya penampilannya mentereng," kata Said di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 7 November 2013.
Said mencatat para komisioner Bawaslu justru baru saja membeli mobil mewah dengan menggunakan anggaran negara. Padahal, ia menilai lembaga tersebut gagal dalam tugas pengawasan pemilu. "Sekarang dia beli sekian mobil mewah. Komisioner Bawaslu punya mobil keluaran terbaru, Camry," ujarnya.
"Orientasi mereka mendaftar menjadi anggota Bawaslu bukan memperbaiki tapi memuaskan nafsu jadi pejabat," tambahnya keras.
Lebih lanjut, Said mengatakan Bawaslu selama ini hanya merecoki kinerja KPU. Salah satu contoh terbaru adalah persoalan daftar pemilih tetap (DPT).
"Mereka bilang ada data bermasalah, tapi nggak punya data. Bilang data ada di bawah, tapi setelah dicek nggak ada. Tidak profesional. Mereka tidak boleh menari-nari di atas penderitaan KPU," tuturnya.
Sementara itu, salah satu komisioner Bawaslu, Daniel Zuchron, mengakui Bawaslu sudah membeli sejumlah mobil mewah. Namun, Daniel enggan menanggapi tuduhan bahwa Bawaslu hanya menghambur-hamburkan uang negara.
"Betul kami sudah beli 5 mobil Toyota Camry. Persisnya silahkan dikonfirmasi kepada Sekjen saja karena fokus saya kan hanya pada kinerja saja," ucapnya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar