"Dengan adanya penyadapan ini nanti saya tanyakan ke Setjen DPR, kan harus dikontrol juga. Saya berharap, dipasang alat antisadap agar lebih aman," kata Melani di Gedung DPR, Kamis 7 November 2013.
Untuk memasang alat antisadap itu, dia meminta kesekjenan rapat lebih dulu. "Bagaimana bagusnya. MPR, DPR, DPD, kan berbeda-beda, apa perlu bareng, apa sendiri-sendiri," kata politisi Partai Demokrat ini.
Melani sendiri, lebih sering menggunakan layanan gmail untuk berkomunikasi secara pribadi. Sementara untuk masalah pekerjaannya sebagai Wakil Ketua MPR, Melani menggunakan mpr.go.id yang dikelola stafnya.
Ketua DPR Marzuki Alie menambahkan, email khusus legislator pun masih rawan sadap. "Dengan IT sekarang tidak ada lagi yang aman dari sadapan," kata dia.
Sementara, anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan email yang bisa disadap itu, khusus email yang memiliki jalur publik. Misalnya gmail dan ymail. Sementara untuk jalur khusus--meski tak luput dari penyadapan--tetapi lebih aman.
Tubagus sendiri, mengaku menggunakan alat tertentu untuk mengamankan emailnya. "Saya kan pakai alat sendiri supaya tidak di-hack," ujar dia.
Untuk DPR secara keseluruhan, Tubagus menilai tak perlu pengadaan alat antisadap. "Urusan masing-masing ajalah itu. Pakai alat sendiri-sendiri," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar