
Jakarta - PT Jakarta Monorail membutuhkan dana
sekitar Rp 7 triliun untuk pembangunan monorel di
Jakarta. Dana tersebut digunakan untuk
pengembangan rute monorel yaitu green line (jalur
hijau) dan blue line (jalur biru).
Juru bicara Jakarta Monorail Bovanantoo
menjelaskan, untuk pembiayaan pihaknya akan
merancang skema pendanaan setelah konsorsium
baru dengan Hadji Kalla Grup terbentuk.
"Setelah konsorsium terbentuk baru persoalan
pendanaan," tutur Bovanantoo kepada detikFinance,
Rabu (9/1/2013).
Namun, skema pembiayaan tak jauh beda dengan
skema pembiayaan monorel yang lama yakni
sebagian besar akan tetap dibiayai oleh perbankan.
"Pendanaan dari equity dan loan, dari konsorsium
dan 70% pinjaman bank," sebutnya.
Selain itu, Jakarta Monorail siap memembayar
tiang-tiang monorel milik PT Adhi Karya Tbk
(ADHI) yang terbengkalai senilai Rp 120 miliar
setelah konsorsium baru terbentuk. "Full Jakarta
Monorail yang bayar dan kita langsung bayar,"
tambahnya.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Adhi Karya,
Amrozi Hamidi, menegaskan kalau pihaknya tak
keberatan, Jakarta Monorail menggunakan tiang-
tiang monorel milik ADHI yang telah lama
mangkrak asalkan dibayar sesuai ketentuan.
"Tiang monorel yang sudah dipancang tinggal
dibayar diapreasiasi saja, semua di bawah
koordinasi pemprov sekitar Rp 120 miliar"
tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar