
Jakarta - Makanan pendamping ASI (MP-
ASI) perlu diberikan saat bayi sudah berusia
enam bulan atau lebih. Tapi ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan saat orang tua
akan memberi makanan pendamping ASI
pada bayinya.
"Gunakan prinsip responsive feeding yaitu
kenali tanda kalau bayi sudah lapar atau
kenyang. Saat pertama diberi makanan
baru, bayi akan bersemangat. Tapi, jangan
banyak-banyak juga nyuapinnya. Kalau dia
sudah nolak, biarkan saja," kata Dr Titis
Prawitasari Sp.A(K).
Menurutnya, saat dipaksa untuk makan
meski bayi sudah menolak, itu akan
membuatnya menangis kemudian muntah.
Jika sudah seperti itu, selain ibu bisa panik,
makanan yang sudah diasup oleh bayi pun
sayang karena dikeluarkan lagi.
Dr Titis mengatakan responsive feeding
sangat penting saat memberi MP-ASI pada
bayi karena si bayi sendirilah yang paling
tahu kapasitas dirinya untuk menerima
asupan makanan. Selain itu, sebaiknya beri
MP-ASI secara konsisten dan teratur
supaya anak tahu kapan waktunya ia
makan.
Jeda waktu pemberian makanan baru juga
harus dilakukan empat sampai tujuh hari.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi
alergi anak terhadap makanan. Penjelasan
itu disampaikan Dr Titis dalam 'Seminar
Media' BFW 2013 “Breastfeeding Support:
Closed to Mothers” di kantor IDAI, Jl.Dempo,
Matraman, Jakarta Pusat, Rabu
(21/8/2013).
"Kasih makanan satu persatu, jangan
berbarengan karena untuk tahu mana
makanan yang bikin alergi. Selain itu, reaksi
alergi juga kan bisa terjadi langsung atau
beberapa hari. Sebaiknya juga ibu yang
memberi makanan itu, jangan pengasuh
karena ibu lebih paham atas apa yang
terjadi pada anak," jelas dokter yang
berpraktek di RSCM ini.
Selain responsive feeding, tekstur, frekuensi,
dan jumlah makanan pendamping ASI di tiap
tahapan usia pun perlu diperhatikan ketika
bayi diberi MP-ASI, seperti berikut ini:
1. Usia 6-8 bulan
Menurut Dr Titis, mulailah memberi bayi
bubur yang halus, lembut, dan cukup kental,
kemudian dilanjutkan secara bertahap
menjadi lebih kasar. "Cukup kental dalam
artian saat disendok bubur itu tidak jatuh.
Banyak ibu yang memberi bubur encer
karena takut anaknya tidak bisa menelan,
padahal umur enam bulan bayi sudah bisa
melakukannya kecuali kalau ada gangguan,"
kata Dr Titis.
Pemberian ASI pun harus tetap sering
dilakukan. MP-ASI bisa diberikan dua
sampai tiga kali sehari tergantung dari
nafsu makan si anak. Jika perlu, bisa diberi
selingan satu sampai dua kali. Jumlahnya
bisa dimulai dengan memberi 2-3 sendok
bubur kemudian secara bertahap
ditingkatkan sampai setengah mangkuk.
2. Usia 9-11 bulan
Di periode ini, anak sudah bisa diberi
makanan yang dicincang atau disaring
kasar yang biasanya dijadikan nasi tim atau
nasi lumat. Kemudian, tekstur ditingkatkan
semakin kasar sampai pada tahap makanan
yang bisa dipegang atau diambil dengan
tangan. Dalam sehari, berikan tiga sampai
empat kali sehari dengan satu sampai dua
selingan. Tapi, pemberian ASI harus tetap
dilakukan.
"Jumlah pemberiannya bisa setengah
mangkuk aatau 125 ml sekali makan," ujar
Dr Titis.
3. Usia 12-23 bulan
Di usia ini, anak bisa diberi makanan
keluarga yang masih dicincang kasar atau
disaring kasar jika diperlukan. Frekuensinya
tiga atau empat kali sehari dengan satu
sampai dua selingan. ASI juga tetap
diberikan dan takaran makanan pendamping
ini sebanyak 3/4 sampai satu mangkuk.
"Makanan keluarga di sini ya makanan yang
biasa dimakan orang dewasa asal yang
tidak berbahaya bagi anak. Variasikan juga
jenis, rasa, serta bumbu makanan. Jangan
terus-terusan dikasih sayur bening saja,
karena anak-anak juga bisa bosan," tutur Dr
Titis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar