Saya merasakan ada semacam getaraan rasa grogi pada para pemain (Meksiko). Mereka seolah merasakan ada ketidakpastian dalam permainan mereka,"Wellington (ANTARA News) - Pelatih Selandia Baru Ricki Herbert mempertanyakan sikap Meksiko pada pertandingan besar Rabu, dengan menyebutkan tim "El Tri" itu menghadapi tekanan keras dalam laga "playoff" Piala Dunia mendatang.
Tim Meksiko itu mengalami penderitaan bertubi-tubi dalam babak penyisihan sehingga berada di urutan keempat zona CONCACAF, sehingga harus melewati dua laga "playoff" lawan tim yang dijuluki "All Whites" itu.
Herbert, yang memimpin Selandia Baru pada laga tidak terkalahkan di penyisihan grup pada Piala Dunia lalu di Afrika Selatan, mengatakan, ia tidak meremehkan Meksiko, yang berada di urutan peringkat 25 dunia, 55 tangga di atas mereka.
"Mereka tim luar biasa dan pada saat main di puncak penampilan mereka dapat mengalahkan siapa saja di kandang mereka. Ini benar-benar suatu tantangan berat bagi kami," katanya dalam wawancara dengan radio komersial.
Tapi, katanya, Meksiko, yang belum pernah absen dari Piala Dunia sejak 1990, menunjukkan sikap tidak seperti biasa pada kampanye penyisihan zona CONCACAF.
Dalam pertandingan penyisihan yang membuat pendukung mereka marah, Meksiko hanya menang dua kali dari 10 pertandingan, mencetak gol hanya tujuh kali dan memecat tiga pelatih sebelum memilih Miguel Herrera pada laga "playoff" lawan Selandia Baru.
Herbert mengatakan, ia menghadiri laga ketika Meksiko menang 2-1 atas Panama di Stadion Azteca di Mexico City bulan lalu dan menyaksikan tim tuan rumah berjuang keras sebelum lahir gol kemenangan pada menit akhir lewat kaki Raul Alonso Jimenez.
"Saya merasakan ada semacam getaraan rasa grogi pada para pemain (Meksiko). Mereka seolah merasakan ada ketidakpastian dalam permainan mereka," katanya, dengan menyebutkan tim itu juga kalah 1-2 atas Kosta Rika beberapa hari kemudian.
Herbert mengatakan Meksiko kelihatan lebih memiliki rasa percaya diri tinggi ketika mengalahkan Finlandia 4-2 pada laga persahabatan minggu lalu, tetapi para pemain tentu tahu bahwa mereka bermain bukan untuk menentukan apakah maju ke Piala Dunia.
Ia mengatakan, permainan mereka pasti akan berbeda pada laga leg pertama "playoff" yang akan berlangsung di Azteca pada 13 November, ketika penonton tuan rumah di stadion berkapasitas 105 ribu itu mendukung agar tim mereka sukses. Laga leg kedua berlangsung seminggu kemudian.
"Laga itu (persahabtan lawan Finlandia) merupakan kesempatan besar bagi para pemain untuk menunjukkan kehebatan mereka," katanya.
"Tapi apakah mereka dapat menerapkannya dalam pertandingan nanti, ketika tekanan 100 persen akan menjadi beban besar di pundak mereka. Saya meragukan mereka," katanya.
Herbert, yang timnya dikenal dengan pertahanan keras, mengatakan tim "All Whites" itu akan melakukan semacam pendekatan tertentu melawan Meksiko, seperti yang mereka lakukan terhadap Bahrain ketika mereka lolos ke Piala Dunia 2010.
Selandia Baru main imbang 0-0 pada laga tandang sebelum menang di kandang sendiri 1-0.
"Ketika itu amat banyak tergantung pada hasil leg pertama, ketika kami berhadapan dengan Bahrain," kata Herbert, "Kami bermain bagus di kandang sendiri dan kami berharap dapat melakukan itu pada laga mendatang."
Ia berharap para pemainnya tidak terpengaruh dengan atmosfer banyaknya pendukung tim lawan yang akan menaikkan semangat lawan mereka.
"Saya kira mereka akan bermain dengan rasa awas tinggi. Ada antisipasi khusus dan kejutan dalam grup kami menjelang bermain melawan Meksiko," katanya.
(Uu.A008/A016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar