Rabu, 21 Agustus 2013

Bagaimana Memulai Investasi Reksa Dana?

Jakarta - Bagaimana mengenalkan reksa dana kepada masyarakat? Apa sih reksa dana itu? Sesuaikah dengan kondisi ekonomi saat ini? Perencana Keuangan dari ZAP Finance Fitri Oktaviani mencoba menjelaskannya untuk Anda seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Kamis (22/8/2013). Reksa Dana adalah salah satu jenis produk yang direkomendasikan sebagai komponen investasi dalam perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan finansial baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Produk ini direkomendasikan untuk nasabah retail karena keistimewaannya, yaitu diversifikasi. Dengan diversifikasi, risiko investor berkurang karena uang yang diinvestasikannya disebar ke beberapa instrumen investasi. Setiap Reksa Dana merupakan gabungan dari beberapa jenis aset yang berbeda yaitu pasar uang, obligasi dan saham dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Reksa Dana juga optimal buat investor kecil karena jumlah minimal investasinya yang relatif rendah, bahkan ada yang bisa dibeli mulai dari seratus ribu rupiah saja. Potensi returnnya yang lebih tinggi dari pada produk yang lebih dikenal seperti Tabungan dan Deposito membuat Reksa Dana ideal sebagai bagian dalam portfolio investasi anda. Sayangnya, investor Reksa Dana di Indonesia belum cukup banyak. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di bulan Maret 2013, jumlahnya hanya sekitar 161 ribu. Sedangkan jumlah investor Reksa Dana di Thailand mencapai 2,5 juta dan di Malaysia mencapai 15 juta orang. Sedangkan kedua negara ini memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit dari Indonesia. Padahal tidaklah sulit mengakses Reksa Dana. Kita bisa membeli Reksa Dana langsung ke Manajer Investasinya. Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola dana, yang mengatur portfolio dari aset-aset yang membentuk suatu Reksa Dana. Manajer Investasi ini biasanya disebutkan di bagian awal nama produk Reksa Dana kelolaannya. Jangan sampai tertukar antara Manajer Investasi dengan Bank. Manajer Investasi adalah PENGELOLA Reksa Dana, sementara Bank adalah AGEN PENJUAL Reksa Dana. Jadi walaupun ada Reksa Dana yang memiliki nama sebuah Bank di depannya, tolong diingat bahwa Reksa Dana BUKAN produk Bank yang disebutkan. Tapi merupakan produk dari Manajer Investasi yang merupakan anak perusahaan dari Bank tersebut. Kelebihan membeli langsung di Manajer Investasi adalah pengetahuan mengenai produk Reksa Dana yang dijualnya. Tentu saja, sebagai pengelola, tim penjualnya pun memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjelaskan produknya kepada nasabah. Sedangkan kelemahan membeli langsung di Manajer Investasi adalah jumlah produknya terbatas, yaitu hanya Reksa Dana kelolaannya saja. Kita juga bisa membeli Reksa Dana di beberapa Bank. Banyak manajer investasi yang telah bekerja sama dengan berbagai Bank sebagai agen penjualnya. Saat ini ada 21 agen penjual efek Reksa Dana yang terdiri atas Bank lokal dan Bank asing. Hanya Bank yang telah mendapat izin sebagai APERD (Agen Penjual Reksa Dana) yang boleh memasarkan produk investasi ini. Kelebihan pembelian melalui Bank adalah aksesnya yang mudah. Bank-bank yang telah menjadi agen Reksa Dana memiliki cabang yang tersebar ke hampir semua wilayah Indonesia. Bahkan beberapa Bank memungkinkan nasabahnya untuk membeli Reksa Dana secara online. Pembelian Reksa Dana via Bank juga relatif lebih aman karena biasanya pihak Bank sebagai agen penjual telah melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap Manajer Investasi dan produk-produk Reksa Dana yang dijualnya. Sementara kelemahan pembelian via Bank adalah dari sisi keahlian si penjual. Tidak semua customer service memiliki pengetahuan yang memadai dan sanggup menerangkan dengan detail mengenai semua produk Reksa Dana yang dijual di Bank nya. Untuk mengatasinya, jangan lupa meminta prospektus dan fund fact sheet Reksa Dana sebelum anda membelinya. Selamat berinvestasi Reksa Dana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar