Rabu, 21 Agustus 2013

Serangan Jantung 40 Menit Setelah Melahirkan, Joanne Tak Terselamatkan

Stockton, UK - Tak pernah disangka oleh Joanne James (35) bahwa ia hanya bisa sebentar saja memeluk bayi yang baru dilahirkannya, Riley Jeff. Setelah melahirkan, Joanne menjalani operasi pengangkatan plasenta. Namun ia tiba-tiba mengalami serangan jantung dan meninggal dunia 9 jam kemudian. Joanne diketahui mengalami beberapa komplikasi selama kehamilannya. Ia mengetahui bahwa dirinya hamil saat ia sedang mengonsumsi pengobatan untuk Rheumatoid Arthritis (RA), kondisi yang telah dialaminya sejak masih berusia 21 tahun. Saat melakukan scan di usia kandungan 20 minggu, dokter mengatakan pada Joanne dan suaminya, Anthony (33), bahwa plasenta Joanne mengalami kondisi yang rendah. Ini berarti bayinya harus dilahirkan melalui operasi caesar, kecuali plasentanya naik ke posisi yang aman untuk dilakukan proses kelahiran normal. Diceritakan oleh Anthony, pada tanggal 22/7/2013, mereka sekeluarga melakukan perjalanan ke Butlins, Minehead, untuk merayakan ulang tahun Millie yang ke-8. Namun pada hari kedua, air ketuban Joanne pecah, tepat 2 bulan sebelum tanggal perkiraan lahirnya. Joanne pun segera dibawa ke rumah sakit di Taunton. Dokter memutuskan untuk mempertahankan Riley di dalam rahim dan meresepkan antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi. Pada tanggal 9/8/2013, Joanne mengeluh adanya rasa sakit di sisi samping tubuhnya. Menanggapi hal tersebut, dokter melakukan pemeriksaan namun tidak menemukan adanya sesuatu yang salah. Sekitar 3 hari kemudian, Joanne mulai mengalami perdarahan dan Anthony bergegas membawanya kembali ke rumah sakit di North Tees. Di rumah sakit tersebut, dokter kemudian memutuskan untuk memberi induksi dan memberikan proses kelahiran normal pada Joanne. Riley pun lahir dengan sehat. Setelah Riley lahir, Joanne sempat menelepon 2 putrinya yang lain, Connie dan Millie, untuk memberi kabar bahagia atas kelahiran adik mereka. Beberapa menit kemudian, ia dibawa oleh staf rumah sakit ke ruang operasi lagi untuk melakukan pengangkatan plasenta. Namun sekitar 40 menit kemudian, dokter dari University Hospital of North Tees, Stockton, yang menangani Joanne kembali ke ruang rawat di mana Anthony berada. Ia memberi kabar bahwa Joanne mengalami serangan jantung. Meskipun dokter masih menemukan denyut nadi dan berusaha keras untuk menstabilkan kondisinya, kondisi Joanne tak kunjung membaik. Sekitar 9 jam kemudian, Joanne dinyatakan meninggal dunia. Kejadian ini tentu sangat menghancurkan perasaan Anthony dan kedua putrinya. Bagi mereka, Joanne adalah ibu terbaik di dunia. "Meskipun sangat sedih, saya selalu berusaha untuk tetap bersyukur. Setidaknya istri saya sempat memeluk bayi kami. Dia telah berjuang untuk kami," papar Anthony, seperti dilansir Daily Mail , Rabu (21/8/2013). Tak hanya Anthony dan kedua putrinya. Perasaan pilu juga dirasakan oleh ayah ibu Joanne, Jeff (56) dan Dianne (56) dan adiknya, Naomi (27). Masing-masing mengungkapkan betapa bangganya mereka memiliki Joanne sebagai seorang anak dan kakak. "Joanne benar-benar ingin memberikan cucu laki-laki pada kami karena tidak ada anak laki-laki sebelumnya di keluarga ini. Dia sangat mencintai Riley dan berjuang untuk menjaganya tetap sehat," kenang Dianne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar