
Setelah membahas kelebihan motor cruiser yang
bikin keracunan. Sekarang SF ingin membahas
soal motor yang sama sekali ga bikin SF
kepingin. Motor Pure sport! Yupp…. motor yang
berciri khas nungging dan handle bar dibawah
segitiga atas komstir, pokoknya rendah banget
sampai mengharuskan ridernya setengah tiarap.
cukup sekali SF nyoba moge ginian dan udah
dapat sensasinya. Power sih menakutkan…!
Gimana tidak 1000 cc 4 silinder DOHC, raungan
mesinnya juga bikin bulu kuduk berdiri. Tapi
semua kelebihan itu langsung sirna saat SF
dibelakang kemudi . Posisi setir yang rendah
memaksa SF menunduk untuk menggapainya.
Sangat bikin ga nyaman apalagi buat riding
kecepatan rendah. Bobot motor bertumpu pada
roda depan, ditambah dengan ban lebar bikin
handling motor terasa berat, belum lagi radius
putar yang sangat terbatas. Saat pertama kali
belok siku dikawasan perumahan dengan
kecepatan rendah motor terasa sulit ditaklukkan,
alhasil motor melebar sampai memakan sisi
jalan berlawanan. Untuk tikungan berikutnya SF
mencoba sedikit menaikkan kecepatan sambil
memiringkan badan dan sukses!!! He3…. kaya
orang baru belajar motor. Begitu ketemu jalan
kosong langsung betot gas. ga terlalu mendadak
takutnya wheelie dan bisa mengagetkan Bunda
yang bonceng dibelakang. Semakin kenceng
semakin erat dekapan Bunda. Pada track
pendek, CBR lawas ini SF berhasil menyentuh
145 kpj (intruder hanya mampu meraih 125
kpj) . Nah saat ngerem makin kerasa beban
dilengan. Selain menahan berat tubuh kami
berdua, gaya grafitasi cukup bikin pegel. Ga bisa
bayangin beban yang ditanggung pembalap
superbike/motogp ngerem mendadak pada
kecepatan 200-300 kpj secara berulang-ulang.
Kembali ke garasi ownernya baru nyobain
Intruder, sensasinya juauhhhh beda. Jujur…
hanya raungan mesin 4 silinder yang SF suka
dari CBR Fireblade ini untuk sensasi ridingnya
sama sekali ga bisa menikmati. Motor hobi kok
nyiksa dan bikin pegel jadi ga nyaman
menikmati perjalanan bersama pasangan. Motor
kaya gini habitatnya cuma cocok disirkuit sama
sekali ndak cocok di jalan raya.
Jauh mending si bolot, sama-sama berfairing,
sama-sama multi silinder namun handling
menganut motor turing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar