Selasa, 02 April 2013

Enak ga enaknya jika ER250c berbasis N250Fi

Enaknya jelas… +common partsnya banyak, harga bisa ditekan +aura ninja yang fiercefull masih tersemat, secara desain dan karakter mesin. +mogenya jelas lebih kerasa… suara engine 2 silindernya ga teredam fairing, jadi mestinya makin gaharrrr!!!! +ga kuatir fairing lecet di parkiran Dll Namun dibalik itu perlu diingat… 2 motor ini beda aliran yang satu sport fairing yang satu naked. Image dikalangan umum motor sport fairing cocoknya untuk ngejar speed (sebenernya itukan tujuan fairing diciptakan ) sedangkan naked menonjolkan simplisitas alias kesimpelan. Secara ergonomi motor sport fairing identik dengan riding position yang sedikit nunduk (jelas lebih nunduk dibanding tiger SF Cuman ada beberapa aliran naked sporty seperti street fighter atau yang lagi “in” cafe racer. Ga enaknya jika ER250C mengambil desain N250Fi versi naked riding positionnya, ergonomi , maupun kenyamanan persis kaya N250Fi. Karakter mesinnya juga ga beda jauh. So ga enaknya : 1.Karakter engine buat stop N Go kurang beringazzz, mintanya putaran atas. Mungkin bisa di akali dengan setting ulang ECU yang menonjolkan torsi namun ada kemungkinan power drop. Pas untuk differennsiasi antara N250Fi dan ER250c 2. Posisi riding sama ga nyamannya seperti N250. Pengalaman SF boncengan pake si bolot dengan nyonya sedikit jauh saja sudah bikin ga nyaman, jok keras dan tipis, trus boncenger meluk rider, ditambah lagi kalau ada penyakit brutu , silahken banyangin sendiri. . Sepertinya N250fi ga beda jauh ga nyamannya. Sedikit koreksi ergonomi mungkin bisa ganti sektor kemudi dengan setang non jepit seperti kakaknya ER6. Untuk boncenger ya terpaksa pasrah 3. Bagi sebagian orang prestige mungkin sangat penting… nah takutnya ada image ER250c adalah versi pahe dari N250Fi… bagi ane…. emang orang lain harus bilang ” WOOWWW” gitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar